IBX5980432E7F390 Drone UAV Buatan ISRAEL Yang Memperkuat TNI AU, UAV Aerostar - Militer Indonesia

Drone UAV Buatan ISRAEL Yang Memperkuat TNI AU, UAV Aerostar


Pada tahun 2016 indonesia mulai diperkuat drone Aerostar buatan israel. Indonesia dan Israel memang tidak memiliki hubunga diplomatik dan dagang, tapi tidak menghalangi TNI dalam mendapatkan sistem persenjataan Israel yang terkenal sebagai drone terbaik saat ini, pengadaan Aerostar dilakukan lewat perantara Philippine Kital Corp.

Aerostar disebut sebagai TUAV (Tactitcal Unmanned Aerial Vehicle). Ada identitas tactitcal didasarkan perannya sebagai eksekutor dari peran intelijen, pengintaian udara, dan akuisisi target. 



Sistem kontrolnya Aerostar berasal dari GCS (Ground Control Station), teknisnya bisa menggunakan remote berkemampuan LoS (Line of Sight) sampai jarak 200 km, juga bisa menggunakan mode otomatis dengan mengandalkan waypoint GPS. Pengoperasian jarak jauh biasa menggunakan sistem data link yang berasal dari satelit. Untuk fasilitas komunikasi antara drone dengan GCS digunakan directional antenna serta multi-channel data link system buatan Commtact. Aerostar mengusung mesin propeller yang mampu bekerja di segala cuaca, baik siang maupun malam.

Aerostar juga bisa dilengkapi dengan radar jenis Synthetic Aperture Radar (SAR), signal intelligence (SIGINT) hingga communication intelligence (COMINT). Aerostar juga dilengkapi dengan mesin tunggal Zanzottera 498i two-stroke boxer bertenaga 28kW. Mesin juga menggunakan electronic fuel injection untuk mengendalikan kerja mesin pada ketinggian dan perubahan suhu, yang bertujuan agar drone mampu terbang dalam waktu yang lama. Teorinya Aerostar mampu terbang non-stop hingga 12 jam pada ketinggian 18.000 kaki (sekitar 5.486 meter).


Dengan dimensinya yang ramping, Aerostar juga memiliki mobilitas yang cukup tinggi. Saat ini Aerostar memperkuat Skadron Udara 51 di Lanud Supadio, Pontianak melengkapi UAV Wulung dari BPPT dan PT DI (Dirgantara Indonesia)

Aerostar mampu membawa ;beban payload hingga 50 kg, sensor yang dapat dibawa mencakup jenis electro optic (EO) dan sensor infra merah/FLIR (Forward Looking Infra Red). Sensor EO akan mengkonversi light rays menjadi sinyal elektronik untuk menangkap citra real time. Saat mengudara, Aerostar punya kemampuan sistem identifikasi otomatis, bekal radio VHF/UHF, stabilisator vertikal, UMAS digital flight control systems, dan hands-on throttle and stick control system. Remote payload control system yang terletak di bawah bodi menjadi unit penerima perintah dan pengendali pesawat atas seluruh operasi.


Berlangganan Untuk Mendapatkan Artikel Terbaru:

0 Komentar Untuk "Drone UAV Buatan ISRAEL Yang Memperkuat TNI AU, UAV Aerostar"

Posting Komentar